Sabtu, 13 Februari 2016

laporan bandul matematis



BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
            Dalam kehidupan sehari-hari banyah hal dan kejadian peristiwa yang secara tidak langsung itu merupakan suatu pembelajaran dalam pendidikan, mainan anak-anak misalnya. Taktok adalah suatu mainan yang sering dimainkan anak-anak yang bergerak saling berbenturan dengan diikat seutas tali yang dalam bahasa fisikanya adalah bandul.
Ayunan sederhana merupakan salah satu contoh sistem yang melakukan gerak harmonic sederhana.  Melakukan eksperimen dengan bandul matematis  perancangnya sederhana namun dari kesederhanaan tersebut, kita dapat mengamati dan menganalisis berbagai peristiwa fisis seperti percepatan gravitasi bumi dan perubahan energi selama proses ayunan matematis sederhana.
Berdasarkan hal diatas, maka dilakukan eksperimen dengan memanfaatkan ayunan sederhana yang dikenal dengan bandul matematis untuk mengamati dan menganalisis perubahan energi potensial ke energi kinetik. Dalam praktikum ini difokuskan pada besarnya perubahan energi kinetik terhapat besarnya simpangan

B.     Rumusan Masalah
1.      Bagaimana memahami azas kerja ayunan/ bandul matematis ?
2.      Bagaimana memahami dan menentukan besar percepatan gravitasi ?
C.    Tujuan
1.      Untuk memahami azas kerja ayunan matematis dan getaran selaras
2.      Untuk memahami dan menentukan besar percepatan gravitasi



BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Bandul adalah benda yang terikat pada sebuah tali dan dapat berayun secara bebas dan periodik yang menjadi dasar kerja dari sebuah jam dinding kuno yang mempunyai ayunan. Dalam bidang fisika, prinsip ini pertama kali ditemukan pada tahun 1602 oleh Galileo Galilei, bahwa perioda (lama gerak osilasi satu ayunan, T) dipengaruhi oleh panjang tali dan percepatan gravitasi mengikuti rumus:
    
(Tripler, 1991: 21).
Dimana  adalah panjang tali dan  adalah percepatan gravitasi.
Pada mulanya, dibuat tiga asumsi tentang bandul. Pertama, tali di mana massa beban berayun adalah tidak bermassa, tidak meregang, dan selalu tetap tegang. Kedua, massa beban adalah massa titik. Ketiga, gerak terjadi dalam bidang dua dimensi, yaitu pendulum tidak berayun masuk dan keluar dari bidang. (Sihono, 2007: 18) Online

       Gambar ini  menunjukkan komponen gaya yang bekerja pada sebuah bandul. Perlu diketahui bahwa lintasan bandul membentuk sebuah lingkaran dan sudut θ diukur dalam radian. Pertimbangkan hukum kedua Newton, F = ma, di mana F adalah jumlah gaya-gaya pada benda, m adalah massa, dan a adalah percepatan sesaat. Karena hanya berkepentingan dengan perubahan kecepatan dan karena massa beban dalam lintasan melingkar, maka diterapkan persamaan Newton untuk sumbu tangensial  saja. Sehingga,
F = -mg sin θ = ma
a = -g sin θ
Dimana g adalah percepatan gravitasi di dekat permukaan bumi. Tanda negatif pada sisi kanan menunjukkan bahwa θ dan a selalu dalam arah yang berlawanan. Ini masuk akal karena ketika bandul berayun lebih jauh ke kiri, diharapkan untuk kembali lebih cepat ke kanan. (Sears dan Zemansky, 1962: 10)
Periode gerak, yaitu waktu untuk osilasi lengkap (bolak-balik) adalah:
T0 = 2π
Yang merupakan hukum Huygens untuk periode di atas. Perhatikan bahwa di bawah pendekatan sudut kecil, periode tidak bergantung pada amplitudo θ 0; ini adalah perangkat isochronism yang ditemukan Galileo. Jika satuan SI digunakan (yaitu ukuran dalam meter dan detik), dan dengan asumsi pengukuran adalah mengambil tempat di permukaan bumi, maka g ≈ 9.81 m/s2, dan     g/π2 ≈ 1 (nilainya yang pasti 0,994 sampai 3 desimal belakang koma). Jadi atau dalam kata-kata : di permukaan bumi, panjang bandul (dalam meter) adalah sekitar seperempat dari kuadrat periode waktu (dalam detik). (Prasetio, 1992: 76)
bandul matematis, gerak periode merupakan suatu gerak yang berulang pada selang waktu yang tetap. Contohnya gerak ayunan pada bandul. Dari satu massa yang bergantung pada seutas tali, kebanyakan gerak tidaklah betul-betul periodik karena pengaruh gaya gesekan yang membuang energi gerak.
Gesekan biasanya terjadi di antara dua permukaan benda yang bersentuhan, baik terhadap udara, air, dan benda padat. Ketika sebuah benda bergerak di udara sehingga terjadi gesekan antara dua benda tersebut dengan udara.
Gaya gesekan yang bekerja pada permukaan benda yang bersentuhan ketika benda tersebut belum bergerak di sebut gaya gesek statik( f ). Gaya gesek statis yang maksimum sama dengan gaya terkecil yang di butuhkan agar benda mulai bergerak. Ketika benda telah bergerak, gaya gesekan antara dua permukaan biasanya berkurang sehingga di perlukan gaya yang lebih kecil agar benda bergerak dengan laju tetap. Ketika benda telah bergerak, gaya gesekan masih bekerja pada permukaan benda yang bersentuhan tersebut. Gaya gesekan yang bekerja ketika benda bergerak di sebut gaya gesekan kinetik ( f1 ). Ketika benda bergerak pada permukaan benda lain, gaya gesekan bekerja berlawanan arah terhadap kecepatan benda. Hasil eksperimen menunjukkan bahwa permukaan benda yang kering tanpa pelumas besar gaya gesekan sebanding dengan gaya normal.
Percepatan gravitasi adalah  percepatan yang di alami oleh benda karena beratnya sendiri.Berat benda  adalah gaya tarik bumi pada benda tersebut. Gaya ini adalah gaya tarik meanarik antara dua benda atau massa.
Hukum gravitasi menurut Newton di rumuskan seperti :
F =G mm
                        r2

Keterangan  :
F=gaya tarik menarik antara massa m dan m’
m=massa benda pertama
m’=massa benda kedua
r = jarak antara kedua pusat massanya
G=tetapan grafitasi
Benda berayun lama akan berhenti bergetar. Ini merupakan periodik teredam. Gerak dengan persamaan berupa fungsi sinus merupakan gerak harmonik sederhana.
Periode getaran yaitu T. Waktu yang diperlukan untuk satu getaran frekuensi gerak f. jumlah getaran dalam satu satuan waktu T = 1/f posisi saat dimana resultan gaya pada benda sama dengan nol adalah posisi setimbang, kedua benda mencapai titik nol (setimbang) selalu pada saat yang sama.
Secara eksperimen besarnya percepatan gravitasi bumi dapat di tentukan dengan metode ayunan matematis seperti berikut ini. Suatu benda di gantungkan pada suatu titik tetap dengan seutas tali yang di anggap tidak bermassa, kemudian di simpangkan sebesar sudut q terhadap garis vertikal maka gaya yang mengembalikan adalah:
F = -mg sinq
Gaya pada partikel sebanding dengan jarak partikel dari posisi setimbang maka partikel tersebut melakukan gerak harmonik sederhana. Teori Robert hooke (1635-1703) menyatkan bahwa jika sebuah benda diubah bentuknya maka benda itu akan melawan perubahan bentuk dengan gaya yang seimbang/sebanding dengan besar deformasi, asalkan deformasi ini tidak terlalu besar, F = -kx. Dan dalam batas elastisitas gaya pada pegas adalah sebanding dengan pertambahan panjang pegas. Sedangkan pertambahan panjang pegas adalah sama dengan simpangan osilasi atau getaran. F = + k ∆x
Gaya gesekan adalah sebanding dengan kecepatan benda dan mempunyai arah yang berlawanan dengan kecepatan. persamaan gerak dari suatu osilator harmonik teredam dapat diperoleh dari hukum  II Newton yaitu  F = m.a dimana F adalah jumlah dari gaya balik –kx dan gaya redam yaitu –b dx/dt, b adalah suatu tetapan positif.
Banyak benda yang berosilasi bergerak bolak-balik tidak tepat sama karena gaya gesekan melepaskan tenaga geraknya. Periode T suatu gerak harmonik adalah waktu yang dibutuhkan untuk menempuh suatu lintasan langkah dari geraknya yaitu satu putaran penuh atau satu putar frekwensi gerak adalah V = 1/T .
Satuan SI untuk frekwensi adalah putaran periodik hert. posisi pada saat tidak ada gaya netto yang bekerja pada partikel yang berosilasi adalah posisi setimbang. partikel yang mengalami gerak harmonik bergerak bolak-balik melalui titik yang tenaga potensialnya minimum (setimbang). contoh bandul berayun.
Chritian Haygens (1629-1690) menciptakan : Dalam bandul jam, tenaga dinerikan secara otomatis oleh suatu mekanisme pelepasan untuk menutupi hilangnya tenaga karena gesekan.
bandul matematis adalah salah satu matematis yangbergerak mengikuti gerak harmonik sederhana. bandul matematis merupakan benda ideal yang terdiri dari sebuah titik massa yang digantungkan pada tali ringan yang tidak bermassa. jika bandul disimpangkan dengan sudut θ dari posisi setimbangnya lalu dilepaskan maka bandul akan berayun pada bidang vertikal karena pengaruh dari gaya gravitasinya.












BAB III
METODOLOGI
A.    Pelaksanaan
- Hari               : Kamis, 23 Oktober 2014      
- Waktu           : 09:10 Wita - Selesai
- Tempat          : Laboratorium IPA IAIN Mataram
B.     Alat dan bahan
a.       Alat
1.      Alat ayunan matematis
2.      Stopwatch
3.        Mistar statip
4.        Benang penggantung
b.      Bahan
-
C.    Cara kerja
1.       Memasang alat  percobaan ayunan matematis.
2.      Menentukan panjang tali penggantung ± 100 cm,yang diukur dari pusat bola sampai kedudukan pusat tali.
3.      Menyimpangkan bola dari titik simpangan kemudian lepaskan.
4.      Mencatat waktu yang di perlukan untuk 10 ayunan.
5.       Mengulangi langkah nomor 3 dan nomor 4 masing-masing sebanyak 2 kali.
6.      Mengulangi percobaan nomor 2 sampai nomor 5 dengan panjang tali yang berbeda-beda; 100, 90,80,70 dan 60 cm.



BAB IV
PEMBAHASAN
A.    Data hasil pengamatan
1.      Tabel  hasil pengamatan
B.     1.1 Hubungan antara ℓ dan T
Panjang tali
 ( ℓ )
( cm )
Waktu(t)(10x osilasi)
(s)
Periode(T)(=t/10)
(s)
T2
(s2)
g
(cm/s2)
100
20
20,4
2
2,04
4
5,76
985,96
684,69
90
18,3
18,6
1,83
1,86
3,34
3,45
887,36
1028,82
80
18
16,8
1,8
1,68
3,24
2,83
973,78
788,76
70
16,3
16,5
1,63
1,65
2,65
2,72
1041,76
1014,95
60
16
16,6
1,6
1,66
2,56
2,75
924,33
860,47











2.      Gambar hasil pengamatan
1.      Stopwach                                   2.  Statip

              

3 Mistar 






C.    Analisis prosedur
Sebelum kami mulai percobaan,terlebih dahulu kami menyiapkan alat dan bahan yang di perlukan.Selanjutnya kami mulai menentukan dan mengukur panjang benang penggantung dengan ukuran yang telah di tentukan(100-60 cm) dengan menggunakan mistar.Setelah itu kami simpangkan bola dari titik simpangan kemudian di lepaskan bersamaan dengan perhitungan waktu menggunakan stopwatch untuk 10 periode.kami mengulangi percobaan dengan panjang tali yang berbeda dan mengulanginya masing-masing sebanyak dua kali. Dan kami mencatat hasil dari pengukuran dengan masing-masing panjang yang berbeda.
D.    Analisis Data
Rumus periode ( T )
T = Waktu ( t )          
         Osilasi
Misal : t =20
        Osilasi =10
Jadi,  20    = 2
         10
Rumus percepatan gravitasi
g = 4 ᴫ 2   = 4 (3,14 )2 .100
         T2                       4
=985,96







1.      Untuk panjang tali 100 cm
Percobaan I
Percobaan II
     Diketahui :                             
l = 100 cm                              
t =  19,6 s
Ditanya :
a. T =…?
b.    =…?       
c.   g =…?
J          Jawab :
a.       T =  =  = 1,96 s     
b.     
  = 3,8416 s
  g =
            g =  
       g =
             g =
             g = 1026,61391
                = 10,26

          Diketahui
l = 100 cm                             
t =  19,6 s
Ditanya :
a. T =…?
b.    =…?       
c.   g =…?
    Jawab :
      a. T =  =  = 1,96 s   
      b.
              = 3,8416
 g =
                g =  
                 g =
                 g =
            g = 1026,61391
               = 10,26                       







                  
2.      Untuk panjang tali 90 cm
Percobaan I
Percobaan II
Diketahui :
             l = 90 cm
             t = 19 s
       Ditanya :
           a. T =…?
           b.    =…?
           c.   g =…?
Jawab :
            a. T =  1,9 s
 = 3,61        
g  =
                              = 9,83
   Diketahui :
          l = 90 cm
          t = 19 s
    Ditanya :
         a. T =…?
          b.    =…?
          c.   g =…?
    Jawab :
a. T =  1,9 s
 = 3,61
g  =
                                                          = 9,83

                                                                                                                                                                       
3.      Untuk panjang tali 80 cm
Percobaan I
Percobaan II
      Diketahui
        l = 80 cm
             t = 18,2 s

 Ditanya :
            a. T =…?
      b.    =…?
      c.   g =…?
Jawab :
a. T =  1,82 s
        = 3,124 c.
          g  =
                = 
                                               

Diketahui
        l = 80 cm
             t = 18,2 s

 Ditanya :
            a. T =…?
      b.    =…?
      c.   g =…?
Jawab :
a. T =  1,82 s
        = 3,124 c.
          g  =
                = 
                                               
          
4.      Untuk panjang tali 70 cm
Percobaan I
Percobaan II
 Diketahui :
        l =7 0 cm
        t = 16,7 s
Ditanya :
       a. T =…?
       b.    =…?
       c.   g =…?
                        Jawab :
           a. T =  1,67 s
 = 2,7889s
           g  =
                
                                                         
Diketahui :
      l = 70 cm
      t = 16 s
  Ditanya :
        a. T =…?
        b.    =…?
         c.   g =…?
Jawab
a.T =  1,6 s
 = 2,56
g  =
            = 10,78


5.      Untuk panjang tali 60 cm
Percobaan I
Percobaan II
Diketahui :
       l = 60 cm
       t = 15,5 s
 Ditanya :       
      a. T =…?
      b.    =…?
       c.   g =…?
Jawab : a. T =  1,55 s
                   b. = 2,4025
                   c.
                 g  =

                     =
                           = 9,84
Diketahui :                      
l = 60 cm
t = 15,1 s
 Ditanya :                    
a.  T =…?
b.    =…?
c.   g =…?
Jawab :
a.T =  1,51 s
 = 2,2801s c.
 g  =
           = 10,37

E.     Pembahasan
Dalam hal ini kami membahas tentang azas kerja bandul matematis  getaran selaras dan membahas tentang percepatan gravitasi.dimana kita mengenal alat dan bahan melakukan percobaan,bagian- bagian dari  bandul matematis, tentang bagaimana menggunakan bandul matematis, dan menghitung waktu dengan stopwatch.
Percepatan gravitasi adalah percepatan yang dialami oleh benda karena beratnya sendiri. Secara eksperimen besarnya percepatan gravitasi dapat di tentukan dengan metode ayunan matematis, suatu benda di gantungakan pada suatu titik tetap pada seutas tali yang tidak bermassa, kemudain di simpangkan sebesar sudut q terhadap garis vertikal.
F.     Evaluasi
1.      Apa yang dimaksud dengan percepatan gravitas?
2.      Jelaskan besarnya nilai percepatan gravitasi yang diperoleh berdasarkan masing-masing tali penggantung?
 Jawab :
1.    Percepatan gravitasi adalah percepatan yang dialami oleh  benda karena beratnya sendiri, dan telah mempunyai ketetapan internasional yaitu 10 m/s dan 9,8 ma/s.
2.  Nilai gravitasi pada panjang tali pertama yaitu 100 cm adalah 10,26 dan    
10,26 m/s. Pada panjang tali kedua yaitu 90 cm adalah 9,83 dan 9,83 m/s. percobaan ketiga dengan panjang 80 cm adalah 10,09 dan 10,09 m/s. sedangkan pada percobaan keempat dengan panjang tali 70 cm adalah 9,89 dan 10,78 m/s. yang terakhir pada panjang tali 60 cm adalah 9,84 dan pada percobaan ke dua 10,37m/s.




BAB V
PENUTUP
A.      Kesimpulan
Bandul matematis adalah salah satu matematis yangbergerak mengikuti gerak harmonik sederhana. bandul matematis merupakan benda ideal yang terdiri dari sebuah titik massa yang digantungkan pada tali ringan yang tidak bermassa. jika bandul disimpangkan dengan sudut θ dari posisi setimbangnya lalu dilepaskan maka bandul akan berayun pada bidang vertikal karena pengaruh dari gaya gravitasinya.
      Dari hasil praktikum yang telah kami lakukan dapat ditarik kesimpulan bahwa semakin panjang tali yang digunkan dalam ayunal/bandul matemamatis tersebut maka semakin lama atau banyak waktu yang diperlukan untuk berosilasi atau bergetar, sebaliknya semakin pendek tali yang digunakan maka secara otomotis waktu yang dibutuhkan untuk berosilasipun semakin sedikit atau cepat.
      Selain panjang tali  ada faktor luar juga yang mempenagaruhi yaitu  ketelitian cara praktikan pada saat percobaan , misalnya pada saat pelepasan bola, apabila tidak sama caranya pada percobaan pertama dan kedua maka hasil yang akan di dapatkan  akan berbeda.
B.     Saran
Saran untuk kakak Co.As agar serius dalam membimbing kami, agar praktikum bisa berjalan sesuai dengan yang kami harapkan dan bisa kami pahami. Dan anggaplah kami sebagai sahabat anda karena itu akan lebih baik untuk kedepannya dalam konsul akan praktikum dan tentang hal lainnya yang menyangkut akademik ataupun jurusan.



DAFTAR PUSTAKA
Prasetio.L, et al. 1992. Mengerti Fisika. Yogyakarta: Andi Offset.
Sears dan Zemansky. 1962. Fisika untuk Universitas 1 Mekanika, Panas,                      Bunyi.Yayasan Dana Buku Indonesia. Jakarta.
Sihono, D.S.K. 2007. - Fisika Mekanika – Teknik Metalurgi dan Material –       Sem.
Tripler, Paul A. 1991. Fisika Untuk Sains dan Teknik Edisi Ketiga Jilid 2. Jakarta: Erlangga
http:// dwiseno.fisika.ui.edu/kuliah, di akses pada tanggal 18 )ktober 2014. Pukul 01.00.
.






















LAMPIRAN

Tidak ada komentar:

Posting Komentar