Produksi
Fragmen Rekombinan scFv Terhadap Asam 2,4-Dichlorophenoxyacetic Menggunakan Naïve Phage Library
Ringkasan Oleh: Septiawan Putranto, Feri Eko
Hermanto, Nur Fitriana,
Asam
2,4-Dichlorophenoxyacetic atau dikenal dengan 2,4-D merupakan senyawa organik dengan
rumus kimia C8H6Cl2O3. 2,4-D merupakan herbisida yang secara selectif dapat
menyebabkan kematian pada gulma yang berdaun lebar, namun relatif tidak
berpengaruh pada kelas rerumputan seperti sereal dan jenis rumput lainnya.
Sejak tahun 1945 2,4-D secara komersil telah digunakan sebagai salah satu bahan
aktif yang terdapat di dalam komposisi herbisida. Namun karena 2,4-D juga
diketahui dapat menyebabkan kematian pada beberapa spesies tumbuhan sehingga
dicari antibodi yang dapat menghancurkan senyawa tersebut. Pembuatan antibodi
rekombinan merupakan metode yang banyak dipilih untuk menghasilkan jumlah
antibodi yang banyak namun dalam waktu yang singkat. Salah satu metode dalam
pembuatan antibodi rekombinan adalah melalui phage library display. Dalam metode
ini fragment antibodi disisipkan ke dalam virus yang menginfeksi bakteri
dikenal dengan bakteriofag. Fragmen antibodi akan terus diproduksi seiring
dengan berjalannya proses replikasi virus. Selanjutnya dilakukan proses panning
untuk mengetahui antibodi yang memiliki afinitas tinggi terhadap antigen.
Penelitian
ini menggunakan bakteriofag yang berasal dari Griffin1.library. Tahap pertama
dimulai dengan menyeleksi fragmen antibodi yang ditampilkan dari seluruh varian
Griffin1.library dengan hapten 2,4-D. Seleksi diawali dengan mencampurkan
suspensi bakteriofag dari library ke dalam sumuran yang telah diisi dengan
2,4-D sebagai coating conjugate dan diinkubasi. Setelah inkubasi,
bakteriofag yang tidak berikatan dengan konjugat dibilas dengan PBS-T, sedangkan
bakteriofag yang mempunyai reaktivitas terhadap konjugat 2,4-D dielusi dengan
triethylamine agar interaksi antara fragmen antibodi yang ditampilkan oleh
bakteriofag dengan konjugat 2,4-D terlepas. Bakteriofag hasil elusi kemudian
diinfeksikan ke dalam bakteri E. coli TG1 yang sedang dalam tahap
pertumbuhan eksponensial dalam media 2xTY broth. Setelah inkubasi, sel TG1
ditumbuhkan pada media agar TYE yang mengandung glukosa 1% dan ampicilin 100
µg/ml. Fungsi ampicilin adalah untuk menyeleksi antara sel TG1 yang berhasil
terinfeksi oleh bakteriofag dengan TG1 yang tidak terinfeksi. Setelah inkubasi
selama semalam, koloni di-streak ke media 2xTY yang mengandung ampicilin
dan 15% gliserol sebagai preservatif. Agar partikel bakteriofag dapat
terbentuk, ditambahkan M13KO7 helper phage pada saat rasio 20x pembelahan
(bakteriofag/sel bakteri). Sel yang telah terinfeksi kemudian diresuspensi
dalam media 2xTY yang mengandung 1% glukosa, ampicilin dan kanamycin.
Penambahan kanamycin digunakan untuk menyeleksi sel yang telah terinfeksi
bakteriofag library sekaligus phage helper M13KO7, karena plasmid phage helper
M13KO7 mengandung gen resistan kanamycin. Partikel bakteriofag diisolasi dari
sel menggunakan metode presipitasi dengan PEG.
Ekspresi
dan produksi scFv yang reaktif terhadap 2,4-D dilakukan dengan menginfeksikan
bakteriofag hasil seleksi ke sel E. coli HB2151 melalui vektor pHEN2.
Jumlah protein fragment yang diproduksi dikuantifikasi berdasarkan metode
indirect ELISA. Uji imunokimia juga dilakukan untuk mengetahui potensi
interaksi klon scFv hasil produksi dengan beberapa senyawa yang mirip dengan
2.4-D. Fragmen antibodi spesifik 2,4-D hasil produksi kemudian dianalisis
sekuennya berdasarkan DNA plasmid. Selain itu, dilakukan pula penentuan
stabilitas fragment scFv dalam masa penyimpanan menggunakan larutan penyangga
berikut ovalbumin dan protease inhibitor maupun larutan penyangga tanpa
ovalbumin dan protease inhibitor. Stabilitas diukur berdasarkan jumlah
persentase fraksi scFv aktif yang mampu berikatan dengan 2,4-D pada dua larutan
penyimpanan yang berbeda tersebut selama 7 minggu.
Hasil
seleksi dan produksi menunjukkan terdapat 3 klon scFv yang mampu reaktif
terhadap 2,4-D, yaitu scFv-E1, E2 dan H7. Selain itu, pemanenan produksi
fragmen scFv paling optimal adalah pada jam ke-6 pasca infeksi. Uji imunokimia
menunjukkan ketiga klon scFv reaktif 100% terhadap 2,4-D, sekaligus mempunyai
reaktivitas cukup tinggi pula pada 2,4-dichlorophenol (68-80%). Berdasarkan
analisis sekuen, ketiga klon mempunyai homologi yang rendah, terutama pada
bagian CDR, namun ketika dilihat menggunakan klasifikasi sekuen canonical
menunjukkan bahwa ketiga klon tergolong pada kelas yang sama. Hal tersebut
mengindikasikan bahwa perubahan residu asam amino pada masing-masing klon dapat
dikompensasi tanpa mempengaruhi reaktivitas terhadap 2,4-D. Uji stabilitas
menunjukkan bahwa penyimpanan selama 7 minggu di dalam suhu 4 °C merupakan
kondisi yang paling optimal. Selain itu, keberadaan ovalbumin dan protease
inhibitor mampu mengurangi penurunan afinitas akibat masa penyimpanan yang
relatif lama.
Produk ini menunjukkan
kemurnian 95% sebagai pita tunggal dengan ukuran sekitar 40-kDa pada
densitogram SDS-PAGE. Produksi menghasilkan 200 µg fragmen scFv E1 murni per
satu liter media kultur. Hasil yang ditemukan untuk antibodi scFv-E2 dan H7
sebanding dengan scFv-E1 dalam interval induksi yang sama. Dengan menggunakan
antibodi scFv E1, E2 dan H7 rekombinan, ELISA dioptimalkan dalam pelarutan
konjugat peleburan, hapten densitas konjugat dan pengenceran antibodi. Kurva
kalibrasi yang diperoleh adalah cukup signifikan berkiar antara 5-50 ng/ml.
Nilai IC50 untuk scFv E1, E2 dan H7 masing-masing adalah 10.2, 12.8 dan 14.5
ng/ml. Reaktivitas silang yang relatif tinggi diindikasikan juga untuk MCPA
(24,9-38,0%) sedangkan reaksi dengan senyawa lainnya rendah.
KESIMPULAN
Antibodi fag yang
diproduksi oleh recombinant library phage
merupakan alternatif dari antibodi konvensional dan monoklonal. Herbisida 2,4-D
dipilih sebagai model yang bertujuan untuk mengeksplorasi potensi naif
Griffin1.library untuk menghasilkan antibodi fungsional untuk teknik
immunoassay, terutama untuk ELISA. Pemilihan scFv dari library phage dilakukan oleh tube yang dikoating 2,4-D-protein
dengan berbagai tingkat substitusi hapten. Strategi ini memungkinkan produksi
tiga fragmen rekombinan dengan afinitas pengikatan pada herbisida hapten.
ayo segera bergabung dengan kami hanya dengan minimal deposit 20.000
BalasHapusdapatkan bonus rollingan dana refferal ditunggu apa lagi
segera bergabung dengan kami di i*o*n*n*q*q